LUBUKLINGGAU, GUDANGTERKINI.COM – Menciptakan motif batik yang berkarakter kuat dan mudah dikenal seperti batik durian ini tidaklah mudah, apalagi jika harus bersaing dengan motif-motif batik yang sudah melegenda seperti Batik Kawung, Parang, atau Batik Megamendung dari Cirebon.
Namun, kreativitas masyarakat tak pernah berhenti. Salah satu contohnya adalah Batik Durian Lubuklinggau dari Sumatera Selatan yang hadir dengan nuansa baru dan karakter khas yang menggambarkan alam Lubuklinggau.
Motif Batik dengan Identitas Kuat
Batik Durian Lubuklinggau hadir sebagai wastra yang menggambarkan alam Lubuklinggau yang subur, dengan motif yang memvisualisasikan buah durian beserta rimbunnya pepohonan.
Motif ini terinspirasi dari kekayaan alam daerah Lubuklinggau yang terkenal dengan durian berkualitas terbaik. Menurut Yetty Oktrina Prana (Rina), Ketua Tim Penggerak PKK Lubuklinggau, durian dari daerah ini sudah dikenal luas, dan motif batik ini diharapkan bisa membawa identitas alam Lubuklinggau ke tingkat nasional bahkan internasional.
Sejarah Batik Durian Lubuklinggau
Pada pertengahan tahun 2013, Batik Durian pertama kali diluncurkan oleh Rina dengan motif bernama ‘Durian Belah.’ Pada saat itu, ia meminta agar gambar duriannya terlihat jelas dan terbelah agar motif ini mudah dikenali.
Kini, setelah delapan tahun, Batik Durian sudah cukup dikenal, terutama di wilayah Sumatera Selatan, sehingga motifnya mulai lebih fleksibel, tidak lagi harus berupa durian terbelah. Namun, keunikan dan kekhasan motif tetap dijaga melalui teknik tradisional pembuatan batik.
Batik Durian di Milan Fashion Week Pada September 2021, Batik Durian Lubuklinggau mendapat kesempatan untuk tampil di Milan Fashion Week.
Batik ini dipaparkan di Palazzo Visconti di Modrone, salah satu pusat mode di Milan, melalui gaun rancangan Biagio Belsito dari Instituto di Moda Burgo Milan.
Gaun ini memadukan motif durian dengan desain yang feminin dan elegan, memperkenalkan Batik Durian sebagai wastra berkelas internasional. Kontradiksi antara kesan ‘punk’ dari durian dan desain gaun yang ultra-feminine menghasilkan energi yang unik, memperkuat citra Batik Durian di panggung dunia mode.
BACA JUGA : Sejarah Hari Bahasa Isyarat Internasional yang Dirayakan Setiap 23 September
Kesimpulan
Batik Durian Lubuklinggau bukan hanya menggambarkan keindahan alam Sumatera Selatan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya memperkenalkan warisan budaya Indonesia di kancah internasional.
Dengan kombinasi antara kekuatan motif tradisional dan modernitas desain, Batik Durian terus berkembang sebagai simbol kebanggaan Lubuklinggau.