GUDANGTERKINI.COM – Ujaran kebencian atau hate speech saat Pilkada 2024 menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pengawasan siber. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumatera Selatan berkolaborasi dengan Tim Siber Polda untuk menghadapi ancaman dari akun bodong yang melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Ketua Bawaslu Sumsel, Kurniawan, “Dewasa ini, ujaran kebencian menjadi masalah utama dunia siber. Saat Pemilu 2024, ujaran kebencian merupakan tantangan terbesar dalam pengawasan siber. Salah satunya adalah munculnya akun bodong pada masa pemilihan, yang dapat memberikan keuntungan atau kerugian bagi pasangan calon (Paslon) tertentu.” (16/9/2024)
Menghadapi tantangan ini, inovasi dalam pengawasan diperlukan agar sesuai dengan perkembangan zaman. Bawaslu Sumsel bekerja sama dengan Tim Siber Polda untuk membentuk sistem pengawasan siber yang lebih efektif.
“Tim pengawasan siber nantinya akan menindaklanjuti akun-akun yang dinilai melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tambah Kurniawan.
Selain itu, Kurniawan juga mengingatkan tentang potensi bahaya yang ditimbulkan oleh Artificial Intelligence (AI). Ia menyebutkan bahwa ada pihak-pihak yang memanfaatkan AI untuk memecah belah kerukunan masyarakat, dan hal ini membuat Bawaslu kesulitan dalam mengidentifikasi serta memverifikasi informasi yang beredar.
“Karena kecanggihan teknologi, jika tidak diimbangi dengan kecanggihan dalam pengawasan, hal ini bisa menjadi sangat berbahaya,” tambahnya.
Kurniawan mengimbau semua pihak—baik penyelenggara, Paslon, maupun pemerintah—untuk bersama-sama menjaga komitmen menciptakan zero conflict. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif mengawasi tahapan Pilkada.
Anggota Bawaslu Sumsel, Massuryati, mengungkapkan hasil pengawasan Pemilu 2024, di mana pelanggaran tertinggi di ranah siber, khususnya media sosial, adalah ujaran kebencian.
“Saat ini, tren ujaran kebencian sangat tinggi, sehingga kami memerlukan adaptasi terhadap situasi kekinian. Terlebih lagi, ini adalah pesta rakyat untuk memilih calon pemimpin daerah. Kami harus memastikan Pemilihan 2024 berjalan damai tanpa adanya ujaran kebencian,” pungkasnya.