GUDANGTERKINI.COM – Gerakan zero waste semakin populer di kalangan Gen Z dan milenial. Kedua generasi ini menunjukkan minat yang besar terhadap gaya hidup ramah lingkungan, karena mereka sadar akan pentingnya menjaga keberlangsungan bumi di masa depan.
Dalam konsep zero waste, setiap orang didorong untuk meminimalkan sampah dan memaksimalkan penggunaan barang-barang yang bisa digunakan kembali, sehingga mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.
Gerakan Zero Waste Semakin Diminati Generasi Muda
Konsep zero waste semakin relevan di tengah meningkatnya kesadaran lingkungan. Gen Z dan milenial, sebagai generasi yang peduli terhadap masa depan bumi, mulai banyak mengadopsi gaya hidup ini.
Menurut survei Jakpat, sebanyak 78% dari generasi muda tersebut tertarik untuk menjalankan zero waste movement, sementara 16% sudah memulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Zero Waste dan Zero Emission
Dua Konsep yang Berjalan Beriringan Selain zero waste, konsep zero emission juga mulai dikenal luas. Zero emission bertujuan untuk mengurangi emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer, salah satunya dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam aktivitas sehari-hari.
Kedua konsep ini, zero waste dan zero emission, saling melengkapi dalam menjaga keseimbangan ekosistem bumi.
Kenapa Gen Z dan Milenial Tertarik dengan Zero Waste?
Alasan utama di balik ketertarikan Gen Z dan milenial terhadap zero waste movement adalah keinginan untuk melindungi lingkungan.
Survei menunjukkan bahwa 48% dari mereka ingin menyelamatkan bumi dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Selain itu, banyak yang terinspirasi oleh influencer yang mendukung gerakan ramah lingkungan, serta ketertarikan pada produk-produk eco-friendly.
BACA JUGA :
Fenomena FOMO!, Fakta Mengejutkan dan Cara Mengatasi Ketakutan Ketinggalan Tren
Kebiasaan Ramah Lingkungan di Kalangan Gen Z dan Milenial
Gaya hidup zero waste mulai diterapkan oleh sebagian besar generasi muda. Sebanyak 55% dari mereka membawa tas belanja dan tumbler sebagai upaya mengurangi penggunaan plastik.
Selain itu, banyak juga yang membawa tempat makan sendiri dan memilih produk yang ramah lingkungan. Langkah-langkah ini membuktikan bahwa gaya hidup ramah lingkungan sudah mulai menjadi kebiasaan di kalangan generasi muda.
Tantangan dalam Menerapkan Zero Waste
Namun, tidak semua berjalan mulus. Salah satu tantangan terbesar dalam menerapkan gaya hidup zero waste adalah kurangnya akses ke fasilitas daur ulang seperti bank sampah.
Selain itu, dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga menjadi faktor penting. Banyak generasi muda yang masih tinggal dengan orang tua merasa kesulitan karena kurangnya dukungan dalam menerapkan gaya hidup nol sampah ini.
Dampak Positif Zero Waste untuk Lingkungan
Semakin banyak individu yang menerapkan zero waste movement, semakin besar dampak positif yang bisa dirasakan oleh lingkungan.
Bukan hanya mengurangi sampah, tetapi juga membantu menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga bumi.
Seperti yang disampaikan oleh Prof Diana Sari, potensi besar produk ramah lingkungan dapat dioptimalkan dengan pemahaman yang lebih mendalam terhadap segmen masyarakat, khususnya generasi muda yang mendominasi populasi saat ini.
Kesimpulan
Masalah lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Setiap orang perlu berperan aktif dalam mengadopsi gaya hidup yang lebih bertanggung jawab demi menjaga keberlangsungan bumi.
Gen Z dan milenial, dengan kesadaran tinggi terhadap lingkungan, telah memulai langkah kecil ini melalui zero waste movement. Dampak besar bisa tercapai jika semakin banyak orang yang mengikuti jejak mereka.