GUDANGTERKINI.COM – Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia grup C berakhir dengan skor imbang 0-0. Namun, di balik ketegangan di lapangan, terjadi insiden tawuran antar suporter Timnas Indonesia yang menarik perhatian.
Pertandingan kedua Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia grup C telah selesai digelar. Pada laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta itu, skuad Garuda hanya mampu menahan imbang sang tamu 0-0.
Gempuran demi gempuran yang dilakukan anak asuh Graham Arnold itu tak mampu menghasilkan satu gol pun. Kepiawaian barisan belakang skuad Garuda – termasuk sang kiper Maarten Paes membuat skuad Socceroos frustrasi. Sedangkan dari kubu tuan rumah, Indonesia hanya melakukan balasan lewat serangan balik yang kerapkali dihentikan oleh barisan pemain belakang lawan.
Walaupun demikian, hasil imbang ini patut untuk disyukuri oleh Timnas Indonesia. Sebab setidaknya, sampai sejauh ini (dua pertandingan), mereka tak sekalipun pernah menelan kekalahan. Sebelumnya, Indonesia juga bermain imbang melawan Arab Saudi di markas sang lawan. Dengan demikian, dari dua pertandingan yang sudah dijalani, Timnas Indonesia kini telah mengoleksi dua poin.
Hal yang berbeda dirasakan oleh Timnas Australia. Sebelum hasil imbang melawan Indonesia, skuad Australia sempat dipermalukan Bahrain 0-1 di kandang sendiri.
Dan berikutnya, Timnas Indonesia akan kembali melakoni 8 pertandingan lainnya di babak kualifikasi tersebut. Di mana, empat pertandingan di antaranya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
Namun, insiden tawuran antar suporter di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi catatan miris dalam pertandingan ini. Kerusuhan tersebut melibatkan pendukung Timnas Indonesia yang membawa atribut klub masing-masing. Saling serang pun tak terelakkan dan sempat terjadi di area utama stadion.
Menurut keterangan yang disampaikan melalui akun media sosial @ultras.id, gesekan tersebut disinyalir terjadi karena para suporter membawa identitas klub masing-masing. Beruntung, kericuhan ini tidak berlangsung lama. Berkat kesigapan pihak keamanan, kondisi kembali kondusif seperti sebelumnya.
Kericuhan antarsuporter itu tidak berlangsung lama. Pihak keamanan segera menghentikan setelah terjadi keributan tersebut, lanjut sumber tersebut.
Tidak hanya di area utama stadion, tetapi di pertengahan pertandingan, terdapat sekelompok suporter yang memaksa masuk ke dalam zona A stadion. Diduga, tidak semua dari sekelompok suporter itu memiliki tiket resmi. Mereka bercampur dengan penonton yang memiliki tiket resmi sehingga membuat sebagian pemilik tiket tak bisa masuk stadion.
Zona A jebol, rusuh, 20 persen pemilik tiket resmi enggak bisa masuk stadion, tutup keterangan tersebut.