• ABOUT US
  • REDAKSI
  • IKLAN
  • KIRIM KARYA TULIS
  • PRIVACY POLICY
Senin, Mei 12, 2025
Gudang Terkini
No Result
View All Result
E-MAIL
  • BERANDA
  • ADVERTORIAL
  • NASIONAL
    • POLITIK
  • EKBIS
  • PERISTIWA
  • LAINNYA
    • DAERAH
    • OLAHRAGA
    • PENDIDIKAN
    • OPINI
      • KIRIM KARYA TULIS
    • PODCAST
    • TEKNO
    • LIFESTYLE
    • ARTIS DAN VIRAL
    • INTERNASIONAL
    • KESEHATAN
SUBCRIBE
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • ADVERTORIAL
  • NASIONAL
    • POLITIK
  • EKBIS
  • PERISTIWA
  • LAINNYA
    • DAERAH
    • OLAHRAGA
    • PENDIDIKAN
    • OPINI
      • KIRIM KARYA TULIS
    • PODCAST
    • TEKNO
    • LIFESTYLE
    • ARTIS DAN VIRAL
    • INTERNASIONAL
    • KESEHATAN
SUBCRIBE
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • ADVERTORIAL
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • DAERAH
  • PODCAST
  • INTERNASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • LIFESTYLE
  • ARTIS DAN VIRAL
  • KIRIM KARYA TULIS
Home Kirim Karya Tulis

Paradoksnya Paradoks

Gudang Terkini by Gudang Terkini
November 16, 2024
in Kirim Karya Tulis
Reading Time: 3 mins read
Paradoksnya Paradoks

Paradoksnya Paradoks, sumber gambar: catatan cak at

FacebookWhatsappShare

Catatan Cak AT

Ketika Prabowo Subianto berbicara tentang pentingnya pemerintahan yang bersih dan tegaknya keadilan di Indonesia, semangatnya tampak membara. Gema suaranya seolah beresonansi dengan berbagai tokoh besar dunia. Kaum cendekia dan aktivis, termasuk dari Pergerakan Indonesia Maju (PIM), mendiskusikannya.

Apalagi, dalam soal ini, Prabowo mengaku terinspirasi dari Daulat Utsmaniyyah, kekhalifahan super luas yang bertahan hingga tujuh abad (1299-1922)! Di acara Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), ia menyampaikan visinya dengan lugas: “Tidak ada negara yang berhasil tanpa pemerintah yang bersih. Tidak ada kemakmuran tanpa keadilan.”

Namun, ucapan yang ideal itu seperti bercermin pada wajah yang retak. Mungkin saja Prabowo mengajak rakyat mengingat-ingat cita-cita Bung Karno dan Bung Hatta tentang pemerintah yang bersih, adil, dan beradab. Tapi, fakta yang mencuat dari kabinetnya bisa saja membuat para pendiri bangsa kita ini geleng-geleng kepala.

Alih-alih bersih, seperti banyak dikeluhkan, kabinetnya diwarnai wajah-wajah yang terindikasi berbagai skandal, dari korupsi, kolusi, sampai pelanggaran hak asasi manusia. Salah satunya yang populer adalah Kasus Km 50, yang diingat publik sebagai peristiwa suram terkait pelanggaran HAM berat.

Di dunia politik Indonesia, satir ini mungkin saja dijawab sinis oleh masyarakat: “Ah, bukankah paradoks adalah roti sehari-hari para pejabat?” Semua tahu, kepercayaan masyarakat pada pemerintah yang dikatakan tinggi hanyalah bagian dari usaha bisnis perusahaan survei, jauh panggang dari api.

Memang, Prabowo sendiri cukup paham dengan istilah paradoks. Ia bahkan menulis buku berjudul Paradoks Indonesia, mengupas berbagai keanehan negeri ini yang kaya raya tetapi rakyatnya masih bergumul dalam kesenjangan sosial.

Tetapi tampaknya, bukan hanya bangsa yang paradoksal, kabinet yang dipilihnya sendiri pun menjadi simbol paradoks itu. Merekalah yang telah berkuasa selama ini, namun gagal di berbagai bidang. Merekalah yang telah membuat demokrasi jatuh ke titik nadir.

Jika kita mau sedikit mundur ke sejarah, Imam al-Ghazali dalam bukunya Nashihat al-Muluk pernah berpesan bahwa pemimpin harus bagaikan cermin: bersih dan lurus, tanpa cela. Menurut al-Ghazali, kebersihan moral adalah syarat utama untuk mencegah godaan yang bisa merusak pemerintahan.

Sebuah pemerintahan yang bersih diibaratkan al-Ghazali sebagai rumah kaca: transparan, di mana semua bisa dilihat jelas, termasuk noda kecil. Bersih itu syarat agar bisa berlaku adil. Namun, sepertinya beberapa anggota kabinet Prabowo justru memiliki kaca buram dengan berbagai corak keruh. Bersih saja tidak, bagaimana bisa adil?

Ibnu Khaldun, dalam karyanya yang monumental al-Muqaddimah, menekankan bahwa ketidakadilan adalah akar kehancuran sebuah negara. Ia mengingatkan bahwa ketika pemimpin memihak, korup, dan tidak menjalankan keadilan, rakyat tidak akan pernah percaya lagi pada pemerintah.

Bahkan, dalam pandangannya, keadilan tidak hanya soal hukum, tetapi meliputi segala aspek kehidupan rakyat. Dan keadilan itu seperti sebuah jamur yang tumbuh subur di atas tanah yang subur pula —sulit muncul dari lahan tandus yang bernama fasad, yang artinya kerusakan alias corrupt, korupsi.

Dalam Paradoks Indonesia, Prabowo mengkritik kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Ia berbicara tentang kemiskinan, tentang ketimpangan, tentang buruknya tata kelola sumber daya alam. Wajah-wajah bopeng Indonesia ditampilkannya dengan data lengkap, dikontraskan dengan fakta, potensi, dan kekayaan sumber daya kita.

Tetapi, ketika ia memilih kabinet yang sebagian besarnya berasal dari latar belakang kontroversial, orang pun bingung. Bagaimana kabinet ini dapat membersihkan negara jika di antara mereka ada yang mempraktikkan kebijakan yang Prabowo sendiri kritik di bukunya? Bagaimana bisa adil, jika diri mereka kotor belepotan?

Dari sisi lain, ada kalimat Prabowo yang perlu diingat: “Yang tidak mau bareng saya, minggir.” Mungkin di sinilah letak humornya —sebuah pernyataan yang seharusnya menjadi pesan pembersihan internal tetapi menjadi ajang spektakuler bagi mereka yang ‘katanya’ bersih, yang ‘katanya’ adil. Baru sebatas ‘katanya.’

Prabowo yang militer barangkali ingin bersikap sangat tegas, bahkan dengan nada suara keras dan telunjuk diarahkan yang menunjukkan ancaman. Atau ia mungkin berharap dapat mengendalikan orang-orang yang diragukan kebersihannya. Tetapi paradoks ini seperti jembatan panjang yang tak pernah sampai ke ujung.

Kebersihan pemerintahan bukanlah sekadar slogan. Faktanya, ambil data sederhana, indeks persepsi korupsi Indonesia menunjukkan skor yang stagnan di angka 34 dari 100, jauh dari target negara maju. Indeks demokrasi Indonesia terjun bebas dari 79 ke 87. Lalu, bagaimana mungkin kabinet yang person-personnya diragukan integritasnya bisa membawa Indonesia ke pemerintahan yang “bersih”?

Kita semua ingin berharap, tentu saja, bahwa Presiden Prabowo dengan latar belakang militer dan ketegasannya bisa menjadi penjaga kebersihan dalam tubuh pemerintahannya. Namun, seperti yang diingatkan Ibnu Khaldun, keadilan tidak bisa ditegakkan jika di antara para pemimpin ada yang lebih mementingkan kelompok atau diri sendiri.

Paradoks ini akan selalu menjadi bahan diskusi seru. Rakyat pun dibuat bertanya-tanya apakah akhirnya Prabowo akan berhasil merangkul ide pemerintahan bersih dan keadilan yang ia agung-agungkan, ataukah gagasan itu hanya sekadar hiasan retorika.

Yang pasti, kita semua berharap semoga ini bukan sekadar “gula-gula” politik, agar rakyat tak terus-menerus dihibur dengan pidato semata. Capek, tahu!

Cak AT – Ahmadie Thaha
Ma’had Tadabbur al-Qur’an, 04/11/2024

Tags: Ahmadie ThahaCak ATcatatan cak atparadoksPrabowo
Previous Post

Pandangan Ketua BEM FISIP UNMURA Terhadap Kasus Penyiraman Air Keras oleh Ibu Novi: Harus Ditinjau dari Sisi Kemanusiaan

Next Post

Great vs Raya

Gudang Terkini

Gudang Terkini

Tentang Kami Gudang Terkini adalah situs berita yang mengedepankan kualitas dan keakuratan informasi. Kami melayani audiens yang luas dengan konten berita terkini, analisis mendalam, dan laporan eksklusif yang menarik perhatian pembaca. Dengan trafik tinggi dan audiens yang terlibat, Gudang Terkini adalah tempat ideal untuk menampilkan iklan Anda. Kontak Kami Jika Anda tertarik untuk beriklan atau memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami di: Gudang Terkini Email: gudangterkini@gmail.com Telepon: 0852 1521 3485 Alamat: Jalan Cekdam RT O8, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Lubuklinggau Barat 1, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan Indonesia 31661 Jalan Jendral Moch Hasan, Perumahan 87 Residence Blok D 9, Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat 1, Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan Indonesia 31661 Kami berharap dapat bekerja sama dengan Anda dan membantu mempromosikan merek Anda melalui Gudang Terkini. Terima kasih atas perhatian Anda.

Next Post
Great vs Raya

Great vs Raya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Currently Playing

Podcast Gusur Bersama Widia Syaputri, Tentang Perjuang Hidup dan Kesuksesan

Kisah Inspiratif Widia Syaputri: Perjuangan Melawan Kehidupan Hingga Menjadi Konten Kreator Edukasi

Podcast Gusur Bersama Widia Syaputri, Tentang Perjuang Hidup dan Kesuksesan

Podcast
Prestasi Sistem Si Nanan dan Grebek Kuliner Yuk Ninik Angkat UMKM Lubuklinggau

Prestasi Sistem Si Nanan dan Grebek Kuliner, Yuk Ninik Angkat UMKM Lubuklinggau

Podcast
Tata Novela Aktivis Perempuan Dan Mahasiswi UNPARI Lubuklinggau

Tata Novela Aktivis Perempuan Dan Mahasiswi UNPARI Lubuklinggau

Podcast
Dea Fani, Mahasiswi Hukum yang Juga Aktif di Sosmed, Sorot Perhatian di Podcast Gusur

Dea Fani, Mahasiswi Hukum yang Juga Aktif di Sosmed, Sorot Perhatian di Podcast Gusur

Podcast
Podcast "Gusur Ih Creative" Bahas Kesehatan Mental Generasi Sandwich Bersama Abi Umar

Podcast “Gusur Ih Creative” Bahas Kesehatan Mental Generasi Sandwich Bersama Abi Umar

Podcast

Berita Lainnya

Wakil Walikota Lubuklinggau H Rustam Effendi, turut serta dalam peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXIX Tahun 2025

Wakil Wali Kota Lubuk Linggau Hadiri Peringatan Hari Otonomi Daerah XXIX Secara Virtual

April 25, 2025
Pelantikan FORKOMNAS KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) Wilayah 4 Se Sumatera di Lubuklinggau

Pelantikan Forkomnas Wilayah IV Se-Sumatra: Ajang Silaturahmi dan Inspirasi untuk Mahasiswa KPI

April 25, 2025
Stand Up Comedy Show Pacaklah aku

Stand-Up Comedy Show “Pacaklah Aku” Siap Mengocok Perut di Lubuklinggau!

April 13, 2025
Korlap Aksi Rio Apandi dan Ketua DPRD Lubuklinggau Ir. Yulian Efendi, MH

Soal Demo Tolak UU TNI, Ketua DPRD Lubuklinggau: Ikut Ketua Partai

Maret 24, 2025
  • ABOUT US
  • REDAKSI
  • PRIVACY POLICY
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • IKLAN

Copyright © 2024 Gudang Terkini - All rights reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • ADVERTORIAL
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • DAERAH
  • PODCAST
  • INTERNASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • LIFESTYLE
  • ARTIS DAN VIRAL
  • KIRIM KARYA TULIS

Copyright © 2024 Gudang Terkini - All rights reserved