LUBUKLINGGAU,GUDANGTERKINI.COM – Media sosial tengah diramaikan dengan viralnya video seorang warga Kota Lubuklinggau bernama Raihan Alfarizi bersama ibunya, Dian Nurhayati, yang mengadu langsung kepada Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Dalam video tersebut, Dian mengungkapkan kondisi anaknya yang mengalami kecanduan narkotika jenis sabu-sabu.
Video ini memicu perhatian luas dari masyarakat dan menuai kritik terhadap absennya pemerintah daerah dalam menangani persoalan serius ini.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Nasional Millenial Silampari-Jakarta, Alvin Dalimunthe, menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya penyalahgunaan narkoba yang kini menjadi ancaman serius bagi masa depan generasi muda Indonesia, khususnya di Kota Lubuklinggau.
“Narkoba bukan hanya merusak fisik, tetapi juga menghancurkan mental dan masa depan generasi muda kita. Jika dibiarkan, ini akan menjadi bom waktu bagi bangsa,” ujar Alvin.
Ia menyayangkan fakta bahwa seorang warga Lubuklinggau harus pergi jauh hingga ke Jawa Barat untuk mencari perhatian pemerintah.
Menurutnya, hal ini mencerminkan lemahnya respon Pemerintah Kota Lubuklinggau dan stakeholder terkait dalam menyikapi isu darurat narkoba yang kini mengancam banyak keluarga di daerah tersebut.
Pemerintah Daerah Dinilai Abai
Dalam pernyataannya, Alvin menyoroti minimnya peran aktif dari Pemerintah Kota Lubuklinggau, Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Polres Lubuklinggau dalam menangani kasus yang sempat viral tersebut.
Ia menegaskan bahwa respons pemerintah seharusnya tidak menunggu sebuah kasus menjadi viral terlebih dahulu sebelum bertindak.
“Sangat disayangkan, masalah sebesar ini baru menjadi perhatian setelah viral di media sosial. Seharusnya pemerintah hadir lebih awal dengan solusi, bukan hanya klarifikasi,” tegasnya.
Butuh Sinergi Semua Pihak
Alvin juga menekankan pentingnya keterlibatan semua elemen masyarakat dalam memberantas narkoba. Ia mengatakan bahwa penegakan hukum saja tidak cukup.
Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, organisasi masyarakat, serta sektor swasta untuk menciptakan sistem pencegahan dan rehabilitasi yang komprehensif.
“Generasi muda adalah aset bangsa. Kita butuh aksi nyata, bukan hanya wacana. Edukasi, pencegahan, dan rehabilitasi harus menjadi prioritas utama,” ujar Alvin.
Seruan untuk Bertindak
Dalam penutup pernyataannya, Alvin mengajak seluruh stakeholder untuk bersatu dan berkomitmen penuh dalam melindungi masa depan generasi muda di Lubuklinggau dari ancaman narkoba.
Ia berharap adanya kebijakan dan program yang lebih menyentuh akar permasalahan serta melibatkan peran aktif masyarakat.
“Mari bergandeng tangan menciptakan Lubuklinggau yang bebas dari narkoba. Ini bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab kita bersama,” tutup Alvin.
Dengan sorotan tajam terhadap lemahnya peran pemerintah daerah, kasus ini menjadi cermin perlunya perubahan nyata dalam penanganan darurat narkoba di Kota Lubuklinggau.
Jika tidak segera ditangani secara serius, masa depan generasi muda akan terus berada di ujung tanduk.