GUDANGTERKINI.COM – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan semakin meluas dan terus menjadi perhatian. Pada Selasa (8/10/2025), upaya pemadaman Karhutla dilakukan di lima daerah utama, yaitu Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Muara Enim.
Sebelumnya, pemadaman hanya dilakukan di dua daerah, OKI dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, di mana wilayah Cempaka OKU Timur yang terbakar berhasil dipadamkan.
Pemadaman Jalur Udara dan Darat
Pemadaman kebakaran hutan di Sumatera Selatan melibatkan helikopter water bombing. Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, menjelaskan bahwa pada hari Selasa, 8 Oktober, empat helikopter dikerahkan untuk melakukan pemadaman di OI, OKI, Muba, dan Muara Enim.
Untuk jalur darat, pemadaman dilakukan di PALI. “Ada 4 helikopter yang dikerahkan, masing-masing melakukan water bombing di 4 wilayah tersebut. Pemadaman jalur darat dilakukan di PALI,” kata Sudirman.
Upaya Pemadaman Karhutla yang Terus Berlanjut
Di Ogan Komering Ilir (OKI), empat helikopter melakukan 75 kali water bombing di Tulung Selapan. Dua helikopter melaporkan bahwa titik api berhasil dipadamkan, namun dua lainnya masih melihat adanya asap.
Patroli udara pun terus dilakukan untuk memastikan seluruh titik api padam sepenuhnya. “Kami masih memantau kondisi asap di beberapa titik dengan patroli udara,” tambah Sudirman.
Di Musi Banyuasin (Muba), pemadaman dilakukan di Batanghari Leko. Hanya 10 kali water bombing dilakukan karena area yang terbakar lebih kecil dibandingkan OKI. Kondisi masih berasap setelah pemadaman.
BACA JUGA : Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumsel Capai 2.948 Hektare pada Januari-Agustus 2024
Kebakaran Meluas di Beberapa Daerah
Sementara itu, dua helikopter dikerahkan ke Gelumbang, Muara Enim, yang sudah beberapa kali mengalami kebakaran di musim kemarau tahun ini. Sebanyak 69 kali water bombing dilakukan, namun wilayah ini masih berasap. Sedangkan di Ogan Ilir (OI), wilayah Rambang Kuang berhasil dipadamkan setelah dilakukan 16 kali water bombing.
Untuk jalur darat, kebakaran di Desa Babat, Kecamatan Penukal, PALI, berhasil dipadamkan oleh anggota TRC BPBD PALI bersama TNI. Lahan mineral seluas 1 hektare yang terbakar menyisakan puntung dan ranting pohon. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.