GUDANGTERKINI.COM – Eksekusi pemasangan roll kabel SUTET yang dilakukan oleh PLN di daerah Taba Pingin, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, sempat mengalami kericuhan. Dalam insiden tersebut, petugas gabungan berhasil mengamankan dua orang yang diduga membuat keruh suasana eksekusi. Pengamanan melibatkan ratusan personel dari Polres Lubuklinggau, TNI, Pol PP, Damkar, Kejaksaan, dan Pengadilan Negeri.
“Ada tiga titik eksekusi, yaitu satu titik di Taba Pingin dan dua titik di Batu Urip,” jelas Candra, Asisten Manajer Perizinan dan Umum PLN UPP Sumbagsel 1, di sela-sela pelaksanaan eksekusi pada Kamis (19/9).
Pelaksanaan eksekusi dimulai pukul 08.00 WIB dan berlanjut hingga selesai. Menurut Candra, eksekusi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan aliran listrik yang berkualitas di Kabupaten Empat Lawang, yang menginduk ke Lubuklinggau. “Di Empat Lawang itu, sering terjadi pemadaman listrik, bisa mencapai 15 hingga 20 kali sehari,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Empat Lawang telah mengajukan permohonan kepada PLN Pusat untuk segera melaksanakan pembangunan ini. Namun, eksekusi terhambat oleh tiga pemilik lahan yang masih berkeberatan. “Kami berkoordinasi dengan semua stakeholder untuk melaksanakan kegiatan hari ini,” lanjutnya.
Candra juga menyatakan bahwa eksekusi ini mengikuti hasil penetapan dari Pengadilan. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memaksa warga untuk setuju, tetapi jika mereka sudah menyetujui, maka kompensasi dapat diambil di Pengadilan Negeri Lubuklinggau.
Luas lahan yang terlibat dalam eksekusi adalah 1.582,47 hektar, dengan sekitar 0,15 hektar untuk satu tempat. “Kiri kanan sudah mendapat kompensasi, tinggal mereka belum mengambil,” ujarnya.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobby Kusumawardhana, menambahkan bahwa pihaknya hanya mengamankan kegiatan pemasangan kabel SUTET ini. Pengamanan dilakukan bersama dengan TNI, Satpol PP, Kejaksaan, dan Pengadilan Negeri. “Kami mengamankan kegiatan yang dilakukan oleh PLN di sini dengan melibatkan sekitar 250 anggota gabungan,” tuturnya.
Dalam pelaksanaan eksekusi, dua orang berhasil diamankan karena diduga membuat keruh suasana. “Ini adalah objek vital nasional, dan kegiatan ini telah diprogramkan sejak lama. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini,” pungkasnya.